
Persiapan Atlet Karate Kaltim Jelang PON XVII (3-habis)
Kumite Lebih Berpeluang, Rebutan Emas di Kelas Bawah
TIM karate kata Kaltim putra dan putri memang bertabur prestasi. Mereka merupakan yang terbaik di Kaltim. Namun, pelatih rupanya lebih berharap pada tim atlet karate kumite untuk menangguk emas pada PON XVII nanti.
Tim karate kata hanya 6 orang. Terbagi dalam dua regu, yakni beregu dan perorangan. Yang ikut ambil bagian dalam perorangan, juga merupakan atlet beregu. Jumlah atlet karate kumite lebih banyak lagi, 12 orang. Nah, sebenarnya, di pundak para atlet karate kumite inilah kesempatan meraih emas ditumpukan.
Pada perhelatan PON XVII kali ini, Kaltim memang membawa cukup banyak atlet. Sebanyak 18 orang atlet dibawa untuk merebut 17 emas yang diperebutkan. Meski prestasi Kaltim tak terlalu mencolok, namun faktor tuan rumah kali ini, amat mempengaruhi para karateka Kaltim.
Kumite memang memperebutkan cukup banyak emas. Dari 12 kelas cabang kumite putra dan putri, ada 13 emas yang diperebutkan.
“Saya optimistis tim karate bisa berbicara banyak di kelas bawah,” kata Baron Bahar, pelatih kepala tim karate putra Kaltim, ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Pada latihan di home base tim karate Kaltim di Hotel Budiman, beberapa hari lalu, tim karate kumite Kaltim terlihat bersemangat sekali berlatih. Waktu satu jam untuk berlatih dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para atlet. Merek berlatih duel satu lawan satu dan menahan pukulan dengan objek teman sendiri.
“Mereka memang diintensifkan untuk terus berlatih tanding. Kami juga mengajak mereka berlatih ke venue, pada dua kali seminggu. Tujuannya, agar mereka tak terlalu kaku dengan suasana di stadion,” tutur Baron.
Dihubungi terpisah, Ade Bagus atlet karate kumite mengatakan, dirinya amat bersemangat mengikuti PON kali ini. Dia sudah mempersiapkan diri dengan mengikuti beberapa kejuaraan karate. Kejuaraan terakhir yang dia ikuti adalah MAESA Cup di Jakarta, beberapa bulan silam.
“Saya berhasil dapat dua perunggu,” ungkapnya.
Ade—panggilan akrab Ade Bagus—akan bertarung dalam kelas 65 dan kelas bebas. Dia merupakan petarung andalan Kaltim. Ade berasal dari
Dengan modal yang mumpuni itu, seharusnya karate Kaltim bisa berbicara banyak pada perhelatan di rumah sendiri kali ini. Namun, banyak atlet mempersoalkan faktor non tekhnis yang justru banyak mempengaruhi penampilan mereka di pertandingan. Itu sebabnya, pelatih memilih datang lebih awal dan memperkenalkan semua atletnya pada stadion yang akan mereka gunakan untuk bertanding. Cara tersebut, dipercaya ampuh untuk mengusir rasa gugup, grogi dan nervous dalam pertandingan. Semoga saja. Sebab, jika tak ada emas dalam cabor ini, muka tuan rumah menjadi taruhannya. Uang dihambur banyak dalam perhelatan kali ini. Lebih banyak dari biasanya. (qra)
0 komentar:
Post a Comment