Saturday, July 5, 2008 di Saturday, July 05, 2008 |  

Persiapan Atlet Karate Kaltim Jelang PON XVII (2)

Paling Senior, Kampung Halaman Musuh Terberat

TAK hanya kontingen karate kata putri yang menjanjikan emas. Karate kata putra Kaltim juga berharap dapat menangguk emas. Alasan mereka bahkan lebih kuat lagi, sebab, PON ini adalah ajang terakhir kontingen karate putra tersebut. Jadi, emas merupakan kado perpisahan terindah yang akan mereka persembahkan untuk masyarakat Kaltim.

Jika atlet karate kata putri baru terbentuk pada 2006 lalu, maka atlet karate kata putra Kaltim sudah terbentuk sejak 1998 silam. Sepuluh tahun melanglang buana dari satu kejuaraan ke kejuaraan lain, tentunya merupakan pengalaman yang membanggakan. Mereka pernah bertemu kontingen atlet senior dari daerah manapun. Kini, pada PON kali ini, mereka adalah yang paling senior dari 27 daerah yang mengirimkan atlet karatenya ke Kaltim.

“Kami yang paling senior. Kami sudah berhadapan dengan banyak atlet senior. Sekarang sudah banyak yang pensiun. Nanti, yang akan kami hadapi, adalah atlet karate junior. Tapi, tentunya mereka tak bisa dipandang remeh,” kata Hermawan, salah satu atlet karate kata putra Kaltim.

Atlet karate putra Kaltim terdiri atas Hermawan (29), Urbanus (29) dan Sentosa (32). Ketiganya kelahiran Makassar. Masuk ke Kaltim pada 2003 lalu. PON XVII kali ini merupakan kiprah mereka yang ketiga. Dua yang terakhir ketiganya membela Kaltim.

Di Kaltim, ketiganya bermukim di Tenggarong, Kukar. Mereka bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di sana. “Baru di sini kami bisa menikmati status sebagai PNS dan memiliki masa depan yang cerah,” kata mereka kompak.

Ketika membela Kaltim pada PON di Palembang, empat tahun lalu, kontingen karate kata putra Kaltim memang tak menangguk medali sama sekali. Juara 1 dan 2 diambil oleh Sulsel dan DKI Jakarta. Kaltim sama sekali tak mendapat apa-apa.

“Dua daerah itu memang musuh bebuyutan kami. Di PON, banyak faktor lain yang membuat kami sulit menjadi juara. Tapi, kali ini, kami adalah tuan rumah. Faktor X itu pasti akan mendukung kami,” kata Sentosa.

Sentosa mengatakan, atlet dari Sulsel nanti dia kenal semua. Pun begitu kontingen dari DKI yang rencananya akan diinapkan di Hotel Budiman, bersama mereka. Semuanya masih junior. Tapi, kemampuannya tak bisa dipandang remeh.

“Karate ini adalah pertandingan yang sulit diprediksi. Tapi, kami yakin pasti bisa berbuat sesuatu. Kami tuan rumah, itu hal yang sangat penting,” tutur Hermawan, yang dibenarkan Sentosa dan Urbanus.

Sebelum PON, Hermawan dkk sudah beberapa kali melakoni kejuaraan ujicoba. Pada tahun 2006 lalu, ketiganya sukses meraih juara 1 pada kejuaraan MAESA Cup di Manado, masih di tahun 2006 mereka juga sukses menggondol juara 1 dalam kejuaraan Shotokan Karate Federasi Internasional atau SKIF di Tokyo, Jepang. Selanjutnya, pada tahun 2008 ketiganya juga sukses menjadi juara di MAESA Cup, yang dihelat di Jakarta.

Diantara ketiga orang itu, Sentosa adalah yang paling senior dari segi umur. Sentosa menuturkan, mereka bertiga sudah kenal sejak masih kecil. Di Makassar, ketiganya tinggal di kompleks yang sama di eks Perumahan PT Kertas II.

“Kami kenal karate sejak kecil. Saya yang pertama kali terjun ke karate. Lalu, waktu mereka juga terjun, akhirnya saya bergabung dengan mereka,” tuturnya.

Meski mereka bertiga berasal dari Makassar, tetapi ketiganya sudah berjanji tidak akan memandang Sulsel sebagai kampung halamannya lagi. Mereka sudah diberi penghidupan yang layak di Kaltim. Lima tahun mengabdi di Kaltim.

“Kami dilayani dengan amat baik di sini. Kaltim sudah menjadi kampung halaman kami. Kami pasti akan berjuang sekuat tenaga mengalahkan kami. Musuh terbesar kami adalah suasana di lapangan. Itu yang paling berpengaruh,” cetus Hermawan.

Pada PON nanti, Hermawan akan turun dalam kata perorangan. Waktu PON di Palembang lalu, dia tak mendapatkan apa-apa. Musuh terbesarnya masih Sulsel, kampung halamannya sendiri. Tapi, dia tak akan membiarkan itu terjadi dalam PON di Kaltim kali ini. Dia sudah berlatih keras dua tahun terakhir ini. Misinya hanya satu, membuat semua warga Kaltim memberi mereka senyum perpisahan yang terindah.

“Kami semua sudah tua, Mas. Memang, di Karate tidak ada batasan umur, tapi, mereka yang junior-junior kan perlu diberi kesempatan. Kalau kami terus yang main, kapan mereka akan naik. Tapi, kalau nanti kami tetap ditunjuk mewakili Kaltim, kami pasti siap,” imbuhnya. (qra)

Diposting oleh ikram (qra) Label:

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates