Duh, Persiba!

JEPARA – Tanpa dua pemain asing, Persiba Balikpapan harus mengakui permainan Tim Laskar Kalinyamat. Anak asuh Peter Butler dibenamkan dengan skor mencolok 5-1, (1-2) dalam lanjutan Super Liga Indonesia di Gelora Bumi Kartini, Jepara, Sabtu (9/8) kemarin yang disiarkan langsung oleh Antv.

Persiba memang harus mengakui bahwa mereka kalah di segala lini. Anak-anak didik Junaidi menyerang sejak menit awal. Begitu peluit mulainya pertandingan ditiup oleh wasit Setiyono, Evaldo Silva dkk langsung menggebrak. Mereka langsung menusuk ke jantung pertahanan Persiba.

Di menit-menit awal, Persijap Jepara sudah membuat kalang kabut barisan belakang Persiba yang dikomandani Ferly La Ala. Kemelut sempat terjadi. Namun, bola berhasil dibuang keluar.

Tekanan tak mau berhenti. Di babak pertama dua gol bersarang di gawang Persiba yang dikawal oleh Deny Marsel 17 melalui titik pinalti. Eksekusi dilakukan dengan sangat baik oleh Evaldo. Nah, beberapa menit kemudian TA Musafri berhasil menyamakan kedudukan.

Berawal dari akselerasi yang dilakukan Pepito. Striker Persiba itu melakukan penetrasi dari tengah. Dua pemain belakang Persijap menjatuhkannya di dalam kotak pinalti. Wasit pun memberikan hadiah pinalti kepada Persiba. Musafri yang ditunjuk sebagai algojo melakukan tugasnya dengan sangat baik.

Namun, kesenangan anak-anak Persiba tak berlangsung lama. Striker Persijap, Enjang membuat Deny Marsel kembali memungut bola. Tendangan kerasnya dari sebelah kanan gawang melesak dan tak mampu dibendung penjaga gawang. Sampai dengan waktu jeda babak pertama, skor tetap 1-2 untuk Persijap Jepara.

Di babak kedua, Peter mulai mengutak-atik para pemainnya. Dia menarik Deddy Junaidi yang terlihat melakukan beberapa kali kesalahan di babak pertama. Deddy ditarik dan digantikan dengan Adrian.

Kubu Persijap Jepara juga melakukan perombakan. Charlie ditarik dan diganti dengan Ilham Hasan. Masuknya Ilham Hasan semakin mempertajam barisan depan Persijap. Buktinya, dua gol berhasil dilesakkan ke gawang Persiba. Satu gol lagi, berasal dari bunuh diri yang dilakukan oleh Achmad Taufik.

Dalam konferensi pers yang digelar oleh panitia pelaksana pertandingan, Junaidi mengatakan, anak didiknya bermain dengan sangat baik sore itu. Barisan belakangnya sungguh disiplin menjaga wilayah masing-masing. Dia juga patut berterima kasih dengan para pemain tengahnya yang berjibaku setengah mati di lapangan.

“Saya juga tak tahu, mereka bermain lepas sekali. Sepertinya ada motivasi tersendiri. Saya tak tahu apa itu. Yang jelas, hasil ini pasti sangat kami butuhkan,” katanya.

Junaidi menuturkan lagi, selama 2X45 menit pertandingan, timnya unggul di lini belakang dan tengah. Dua bek sayapnya mampu mengalirkan bola langsung ke jantung pertahanan Persiba. Sementara, para pemain sayap Persiba seolah tak bergerak sama sekali. “Mereka kalah di bek sayap. Dua pemain bek sayap mereka tak berani menusuk ke garis enambelas besar,” kata Junaidi.

Peter Butler sendiri tak mau banyak bicara. Ketika diberi kesempatan bicara, Peter menuturkan, dirinya tak mau memanfaatkan konferensi per situ untuk berkeluh kesah atau mengeluh. Dia sudah melihat bagaimana jalannya pertandingan. Kesimpulannya, semua pemainnya bermain di bawah top form.

“Hilangnya dua pemain asing kami sangat memukul. Anak-anak sering kehilangan bola,” imbuhnya. (qra)

Diposting oleh ikram (qra) Label:

Hilang Konsentrasi

SOLO- Tim Beruang Madu Persiba Balikpapan menuai hasil buruk dalam laga tandang melawan Persita Tangerang di Stadion Manahan Solo, Selasa (5/8) sore kemarin. Tim kebanggaan warga Balikpapan itu tumbang untuk pertama kalinya di Indonesia Super League (ISL) 2008 usai takluk dengan skor tipis 0-1. Gol diciptakan oleh pemain pengganti Persita, Made Adi Wirahadi di menit ke 90. Jika hasil kemarin merupakan kekalahan pertama yang menimpa Persiba, bagi Persita hasil kemarin merupakan kemenangan perdana mereka di pentas ISL 2008.

Bagi Persiba, kebobolan di menit akhir merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun menyinggahi tim yang sebelumnya berjuluk Selicin Minyak itu. Sebelumnya, ketika menjamu PSM Makassar dan Deltras Sidoarjo, gol-gol yang bersarang ke gawang Persiba juga terjadi di menit-menit akhir. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian pelatih Peter Butler untuk meramu timnya agar lebih hati-hati menjelang pertandingan usai.

Pertandingan kemarin berlangsung alot. Persita Tangerang yang bertindak selaku tuan rumah di tempat netral, mampu menekan sejak menit awal. Dua striker 'Pendekar Cisadane' langsung berusaha menusuk ke depan. Sempat lima menit ditekan, Persiba ganti menyerang.

Serangan mengalir dari bek sayap Arisnanto alias Bosky. Namun, serangan demi serangan yang dibangun oleh Persiba selalu kandas di kaki para bek Persita. Barisan pertahanan Persita yang dipimpin oleh kapten Casmir Bruno benar-benar disiplin menjaga para pemain Persiba. Baik Musafri maupun M Rifky dibuat tak berkutik. Bagi Rifky yang memulai debutnya di laga resmi bersama Persiba, belum menunjukkan sebagai sosok striker berbahaya. Tak mampu menang dalam duel udara dan kalah ketika berhadapan satu lawan satu, Rifky bagai bola mati bagi Persiba. Mungkin hal yang wajar, karena ini merupakan laga perdana Rifky sebagai starter tim di laga resmi.

Meski begitu, Rifki merupakan tipikal penyerang yang gesit. Dia beberapa kali merepotkan barisan pertahanan Persita dengan tusukan-tusukannya dari kiri dan kanan gawang Persita. Tapi, bola selalu kandas sebelum Rifki masuk ke kotak penalti. Casmir Bruno benar-benar disiplin menjaga mantan bintang sinetron tersebut.

Robbie Gaspar juga sempat dua kali membuat penjaga gawang Persita, Bayu Cahyo jatuh bangun. Namun, dua tendangan kerasya dari luar kotak penalti masih jauh melenceng. Pun begitu dengan Bruno Zandonadi yang beberapa kali melakukan penetrasi di jantung pertahanan Persita. Bahkan Bruno sempat dijatuhkan Casmir di kotak 16, namun wasit Suhartono membiarkannya. Begitu pula saat sebelumnya Mushafri dijatuhkan di kotak 16, wasit pun tidak menganggap kejadian itu suatu pelanggaran. Sampai babak pertama berakhir, skor tetap 0-0.

Di babak kedua, tensi pertandingan berjalan lebih cepat. Masing-masing berusaha menyerang dan mencetak gol. Pelatih Persiba Peter Butler mengganti strategi, dia mengeluarkan Sofyan Harbiansyah dan memasukkan Achmad Zainul saat kick off babak kedua akan dimulai. Masuknya Zainul tak banyak membantu. Persiba kerap kerepotan dengan serangan Persita.

Sadar serangan Persiba hanya bertumpu pada Mushafri dan Bruno, pelatih Peter Butler menarik Rifky dengan memasukkan Deddy Junaidi. Penggantian ini membuat permainan Persiba makin berkembang. Deddy adalah pemain tengah yang memiliki naluri menyerang dan beberapa kali menyulitkan barisan belakang lawan.

Baru beberapa detik Dedy masuk, dia sudah mengancam gawang Persita. Sayang, saat menyambut umpan Mushafri, tendangannya justru mengarah ke kanan gawang Persita. Selepas itu Bruno pun beberapa kali membuat Casmir Bruno kerepotan. Musafri juga sempat mendapat peluang emas di babak kedua. Dia berdiri cukup bebas di dalam kotak penalti, tetapi tendangan yang diarahkannya melenceng beberapa centimeter dari gawang.

Terlalu asyik menyerang di menit akhir, rupanya membuat barisan pertahanan Persiba panik ketika diserang. Zainul membuat pelanggaran di sisi kiri pertahanan Persiba sekitar satu meter dari sudut lapangan. Made Wirahadi yang baru masuk menggantikan Djone Nicolas, mampu menyambut umpan tendangan bebas. Sundulan Made mengoyak gawang Persiba. Skor 1-0 untuk Persita. Sialnya, gol tersebut terjadi di menit-menit akhir pertandingan. Sehingga, Persiba tak sempat membalas hingga laga usai.

Peter Butler dalam konferensi pers yang digelar usai pertandingan menyatakan sangat kecewa dengan hasil pertandingan tersebut. Menurut dia, Persita benar-benar beruntung. Beberapa kali serangan yang dilakukan oleh anak asuhnya berhasil digagalkan. "Kami memegang kendali pertandingan. Tetapi, inilah sepakbola, tidak ada yang bisa menebak hasil akhirnya," kata Butler.

Butler cukup bijaksana dalam menyikapi kekalahan. Dia enggan menyalahkan pihak manapun. Disinggung kepemimpinan wasit, Butler menyatakan bahwa semua penonton bisa melihat sendiri. Dia enggan mengomentarinya. "Yang jelas, kami akan berbenah. Kekalahan ini akan menjadi pelajaran buat kami," katanya.

Sementara, Pelatih Persita Tangerang Agus Suparman mengatakan bahwa dia berterima kasih dengan para pemain belakangnya yang bermain cukup disiplin. Ketenangan para pemain belakangnya membuat pemain Persiba panik. Itulah yang membuat serangan demi serangan Persiba berhasil digagalkan. "Barisan belakang kami sangat disiplin sekali. Ini merupakan kemenangan yang baik sekali. Semua anggota tim menantikan kemenangan ini," kata Agus.

Sementara, sang pahlawan Persita Tangerang mengatakan, dia sangat senang dengan gol yang dilesakkannya tersebut. Dikatakannya, itu merupakan modal yang sangat bagus bagi timnya untuk melakoni laga demi laga selanjutnya. Dia ingin timnya terus menuai hasil positif. "Saya berharap, ini buka kemenangan terakhir untuk Persita. Tetapi, awal yang baik untuk terus memetik kemenangan," tutur Made. (qra)

Diposting oleh ikram (qra) Label:
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates