
Hilang Konsentrasi
Bagi Persiba, kebobolan di menit akhir merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun menyinggahi tim yang sebelumnya berjuluk Selicin Minyak itu. Sebelumnya, ketika menjamu PSM Makassar dan Deltras Sidoarjo, gol-gol yang bersarang ke gawang Persiba juga terjadi di menit-menit akhir. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian pelatih Peter Butler untuk meramu timnya agar lebih hati-hati menjelang pertandingan usai.
Pertandingan kemarin berlangsung alot. Persita Tangerang yang bertindak selaku tuan rumah di tempat netral, mampu menekan sejak menit awal. Dua striker 'Pendekar Cisadane' langsung berusaha menusuk ke depan. Sempat
Serangan mengalir dari bek sayap Arisnanto alias Bosky. Namun, serangan demi serangan yang dibangun oleh Persiba selalu kandas di kaki para bek Persita. Barisan pertahanan Persita yang dipimpin oleh kapten Casmir Bruno benar-benar disiplin menjaga para pemain Persiba. Baik Musafri maupun M Rifky dibuat tak berkutik. Bagi Rifky yang memulai debutnya di laga resmi bersama Persiba, belum menunjukkan sebagai sosok striker berbahaya. Tak mampu menang dalam duel udara dan kalah ketika berhadapan satu lawan satu, Rifky bagai bola mati bagi Persiba. Mungkin hal yang wajar, karena ini merupakan laga perdana Rifky sebagai starter tim di laga resmi.
Meski begitu, Rifki merupakan tipikal penyerang yang gesit. Dia beberapa kali merepotkan barisan pertahanan Persita dengan tusukan-tusukannya dari kiri dan kanan gawang Persita. Tapi, bola selalu kandas sebelum Rifki masuk ke kotak penalti. Casmir Bruno benar-benar disiplin menjaga mantan bintang sinetron tersebut.
Robbie Gaspar juga sempat dua kali membuat penjaga gawang Persita, Bayu Cahyo jatuh bangun. Namun, dua tendangan kerasya dari luar kotak penalti masih jauh melenceng. Pun begitu dengan Bruno Zandonadi yang beberapa kali melakukan penetrasi di jantung pertahanan Persita. Bahkan Bruno sempat dijatuhkan Casmir di kotak 16, namun wasit Suhartono membiarkannya. Begitu pula saat sebelumnya Mushafri dijatuhkan di kotak 16, wasit pun tidak menganggap kejadian itu suatu pelanggaran. Sampai babak pertama berakhir, skor tetap 0-0.
Di babak kedua, tensi pertandingan berjalan lebih cepat. Masing-masing berusaha menyerang dan mencetak gol. Pelatih Persiba Peter Butler mengganti strategi, dia mengeluarkan Sofyan Harbiansyah dan memasukkan Achmad Zainul saat kick off babak kedua akan dimulai. Masuknya Zainul tak banyak membantu. Persiba kerap kerepotan dengan serangan Persita.
Sadar serangan Persiba hanya bertumpu pada Mushafri dan Bruno, pelatih Peter Butler menarik Rifky dengan memasukkan Deddy Junaidi. Penggantian ini membuat permainan Persiba makin berkembang. Deddy adalah pemain tengah yang memiliki naluri menyerang dan beberapa kali menyulitkan barisan belakang lawan.
Baru beberapa detik Dedy masuk, dia sudah mengancam gawang Persita. Sayang, saat menyambut umpan Mushafri, tendangannya justru mengarah ke kanan gawang Persita. Selepas itu Bruno pun beberapa kali membuat Casmir Bruno kerepotan. Musafri juga sempat mendapat peluang emas di babak kedua. Dia berdiri cukup bebas di dalam kotak penalti, tetapi tendangan yang diarahkannya melenceng beberapa centimeter dari gawang.
Terlalu asyik menyerang di menit akhir, rupanya membuat barisan pertahanan Persiba panik ketika diserang. Zainul membuat pelanggaran di sisi kiri pertahanan Persiba sekitar satu meter dari sudut lapangan. Made Wirahadi yang baru masuk menggantikan Djone Nicolas, mampu menyambut umpan tendangan bebas. Sundulan Made mengoyak gawang Persiba. Skor 1-0 untuk Persita. Sialnya, gol tersebut terjadi di menit-menit akhir pertandingan. Sehingga, Persiba tak sempat membalas hingga laga usai.
Peter Butler dalam konferensi pers yang digelar usai pertandingan menyatakan sangat kecewa dengan hasil pertandingan tersebut. Menurut dia, Persita benar-benar beruntung. Beberapa kali serangan yang dilakukan oleh anak asuhnya berhasil digagalkan. "Kami memegang kendali pertandingan. Tetapi, inilah sepakbola, tidak ada yang bisa menebak hasil akhirnya," kata
Sementara, Pelatih Persita Tangerang Agus Suparman mengatakan bahwa dia berterima kasih dengan para pemain belakangnya yang bermain cukup disiplin. Ketenangan para pemain belakangnya membuat pemain Persiba panik. Itulah yang membuat serangan demi serangan Persiba berhasil digagalkan. "Barisan belakang kami sangat disiplin sekali. Ini merupakan kemenangan yang baik sekali. Semua anggota tim menantikan kemenangan ini," kata Agus.
Sementara, sang pahlawan Persita Tangerang mengatakan, dia sangat senang dengan gol yang dilesakkannya tersebut. Dikatakannya, itu merupakan modal yang sangat bagus bagi timnya untuk melakoni laga demi laga selanjutnya. Dia ingin timnya terus menuai hasil positif. "Saya berharap, ini buka kemenangan terakhir untuk Persita. Tetapi, awal yang baik untuk terus memetik kemenangan," tutur Made. (qra)
0 komentar:
Post a Comment