Sunday, December 21, 2008 di Sunday, December 21, 2008 |  
REKAN-rekan Post Metro semuanya, semalam ada kelas lagi. Mentornya Kurniawan Muhammad. Dia orang senior di Jawa Pos (JP). Sebelas tahun berkiprah di JP. Kini, dia mengendalikan halaman satu bersama Redaktur Pelaksana dan Pimred. Jabatan resminya adalah, Kepala Kompartemen Liputan Khusus JP. Sedikit tentang Kurniawan Muhammad (Kum), dia bertugas mengatur perencanaan liputan untuk pemberitaan cover story, laporan khusus dan berita tentang liputan khusus lainnya. Dia membawahi para wartawan di metropolis. Sama seperti Dos (Kepala Kompartemen Metropolis). Bedanya, Kum tak membawahi langsung. Tapi, berhak menugaskan bila berita yang sedang dia garap berada di pos salah satu wartawan metropolis. Kum menuturkan, yang tersulit dari liputan khusus adalah pencarian ide. Ide itu tak bisa dipelajari. Tetapi butuh penghayatan. Tak ada sekolah yang mengajarkan orang mencari ide. Tapi, ide bisa datang ketika kita berusaha untuk mencarinya. Caranya adalah dengan banyak membaca, mencari referensi dan berkawan dengan banyak orang. Referensi bisa dari mana saja, koran kita sendiri, koran lain atau internet. Kum menceritakan, untuk edisi hari ibu 22 Desember mendatang, dia mengambil tema besar; ibu-ibu yang mempunyai anak terkenal. Siapa tak pernah mendengar nama Andi Malarangeng dan Rizal Malarangeng. Dua adik kakak yang sukses di panggung politik. Lalu, siapa pula tak kenal dengan Jaksa Agung Hendarman Supanji yang sekarang sedang bonyok membenahi nama baik institusinya, kejaksaan. Tapi, apakah mereka yang kenal dengan tokoh-tokoh tersebut juga kenal dengan ibunya. "Itulah yang coba saya tuliskan. Masih penggarapan. Nanti terbit pada hari ibu," kata dia. Lalu, Kum juga menceritakan, dia pernah mendapat ide dari koran yang terbit di Padang. Koran tersebut memberitakan sekilas tentang tiga direktur perusahaan di Padang yang semua istrinya dokter gigi. "Itu kan menarik. Tapi, penggarapannya musti berbeda," kata dia, lantas menjentikkan jari. Tentang cover story, Kum pun mengisahkan, dia baru benar-benar serius menggarap berita tersebut sekitar 2 bulan silam. Oh ya, cover stroy terbit di halaman satu setiap hari Senin. Kum juga menceritakan, kenapa dia memilih hari Senin untuk cover story. Alasannya, pada hari Senin, berita-berita yang ditulis oleh wartawannya kurang bisa mengangkat penjualan. Dengan cover story, ada sesuatu yang berbeda. Dia yakin, kalau digarap dengan serius, cover story bisa menekan lesunya penjualan pada hari Senin. "Apalagi bila intens menggarapnya. Pembaca pasti menunggu, kira-kira apalagi ya cover story Jawa Pos hari ini. Nah, kalau orang sudah menunggu seperti itu, koran kita bisa tetap eksis dan berkiprah. Tapi kalau sudah tak ada yang diharap dari koran tersebut, tunggu saja tanggal kematiannya," ujarnya serius. Cukup banyak yang dibahas pada kelas malam itu. Tapi sayang, karena mulai kelasnya jam 12.00 malam, jadi Kum agak sedikit terburu-buru. Tetapi, dia sempat memberi bocoran; untuk cover story, tema besarnya adalah tentang kemanusiaan dan kasus-kasus yang sedang terjadi tetapi menyedot perhatian seperti pilgub Jatim yang tiga episode. Lalu, Kum juga menggambarkan cara penggarapan laporan khusus. Untuk edisi laporan khusus yang terbit pada hari Senin, Kum mulai menugaskan para wartawan mencari berita sejak hari Rabu. Pada hari tersebut, dia juga membuat out line (garis besar) untuk alur beritanya. Out line itu disampaikan ke para wartawan. Semua tugas dia minta dikumpulkan pada hari Sabtu. Jadi, dia punya waktu satu hari untuk mengedit. Kalau ada data yang masih kurang, bisa langsung dikejar pada hari itu juga. Mungkin itu dulu laporan yang bisa saya sampaikan. Kalau ada kata yang kurang atau mungkin kelebihan, saya mohon kerelaan teman-teman untuk memaafkan. Apa yang saya sampaikan bukan untuk menyombongkan apapun. Tak ada niat sama sekali. Thanks untuk yang membaca dan mendapat sesuatu dari bacaan tersebut. NB: Tadi malam juga sempat ketemu dengan Leak Kustiya. Dia sekarang Pimred Radar Surabaya. Ada cukup banyak hal yang disampaikan oleh Leak. Tapi, khusus untuk dengan Leak itu, saya butuh waktu untuk menuangkannya. Mungkin, perlu pertemuan sekali lagi dengan dia, baru bisa dituangkan menjadi laporan. Intinya, Leak bercerita tentang pengalaman dia mencari sisa dua persen pasar di Surabaya yang sudah diduduki Jawa Pos. Kini, di Jawa Pos, hanya ada dua koran yang bisa hidup. Jawa Pos dengan 98 persen kekuatan pasarnya dan Radar Surabaya dengan kaisan 2 persen sisa pasarnya tersebut. Oh ya, dua persen itu masih harus dia perebutkan dengan koran-koran kecil yang lain. Semoga bisa terlaksana, thanks... (ikram)
Diposting oleh ikram (qra) Label:

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates